8 research outputs found

    Need Asesmen Non Tes Bimbingan Dan Konseling Dalam Layanan Penempatan Dan Penyaluran Siswa

    Get PDF
    Perancangan program BK Komprehensif berbasis data yang sistemik, menjangkau individu dan subsistem, Semua pekerjaan inti (layanan) dalam bimbingan konseling baik konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, pemberian informasi, dan lain sebagainya haruslah berpangkal dari hasil asesmen yang memadai. Tanpa asesmen yang berkualitas tidak akan ada program bimbingan dan konseling komprehensif, berkualitas, dan mampu mencapai tujuan layanan dengan tuntas, baik dalam fungsi kuratif, maupun perseveratif, apalagi fungsi pengembangan (developmental) dan pencegahan (preventif). Asssesmen adalah penilaian terhadap diri individu guna pemberian pelayanan bimbingan dan konseling agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli. bimbingan dan konseling perkembangan adalah program bimbingan yang didasarkan atas beberapa prinsip berdasarkan kebutuhan semua anak dalam proses perkembangan, terfokus pada bagaimana anak belajar dan mendorong perkembangan. Assessment teknik non tes paling banyak digunakan oleh konselor. Prosedur perancangan, pengadministrasian, pengolahan, analisis, dan penafsirannya relatif lebih sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan dipahami

    Kontribusi Tafsir Maudhu'i Dalam Kajian Konseling Qur’ani

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribussi tafsir maudhu’i tafsir maudhu’iatau  tafsir  tematik dapat diformulasikan sebagai suatu tafsir yang berusaha mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang timbul seputar al-Quran    tentang    kejadian-kejadian    baru    dengan    jalan menghimpunkan   ayat-ayat   yang   berkaitan   dengannya. Kemudian dianalisismelalui ilmu-ilmu bantu yang relevan dengan  masalah-masalah  yang  dibahas,  sehingga  dapat melahirkan konsep-konsep baru yang akurat dari al-Qurantentang    masalah  yang  dibahas.  Metode  yang  relatif  baru dan  dianggap  aktual  dalam  penafsiran al-Quranberangkat dari  satu  kesatuan  yang  logis  dan  saling  berkaitan  antara satu sama lainnya. Jadi tidak ada satupun kontradiksi ayat-ayat al-Quran,  hal  ini  semakin  jelas  sebagaimana  yang ditegaskan  pula  di  dalam al-Quran itu  sendiri. afsir maudhu’I mempunyai  dua  bentuk: Pertama, pembahasan  mengenai  satu  surat  secara  menyeluruh dan  utuh  dengan  menjelaskan  maksudnya  yang  bersifat  umum dan khusus, menjelaskan korelasi antara beberapa masalah yang dikandungnya,  sehingga  surat  initampak  utuh  dan sempurna, sebagai   contoh   adalah   surat   Saba. Kedua, mengumpulkan beberapa ayat  dari banyak surat  yang serupa yang  sama-sama membicarakan masalah   tertentu. Kemudian ayat-ayat itu dirangkai sedemikan  rupa pada satu  tema pokok bahasan  dan selanjutnya ditafsirkan secara maudhu’i. Cara yang demikian ini disebuttafsir maudhu’i

    DINAMIKA GENANGAN PESISIR JAKARTA BERDASARKAN DATA MULTI-TEMPORAL SATELIT MENGGUNAKAN INDEKS AIR DAN POLARISASI RADAR

    Get PDF
    Combining baseline data of remote sensing systems active and passive has many advantages in monitoring coastal inundation dynamically. It has advanced the surface water information gaps in coastal areas, especially areas covered by clouds and shadows. The main objective of this study was to assess the dynamics of coastal inundation in Jakarta based on multi-temporal data optics of Landsat 8 and Synthetic Aperture Radar (SAR) Sentinel 1A. The method of this research used two water index algorithms. They are Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI) and Dynamic Surface Water Extent (DSWE) based on spectral reflectance values and empirical formulas. The other method is using the coefficient backscattering of water from a single polarization of Vertical Verticals (VV) and Vertical Horizontal (VH). The study results show that the use of both satellite data baseline of 8, 9, 15, and 16 days is quite effective, applying inundation dynamics for 8-49 days. Based on the threshold value of MNDWI > 0.123 and the backscattering coefficient of -19dB are quite efficient to extract satellite data information. The empirical algorithms result in the feature of inundation, especially along the coastal dikes, reservoirs, mangrove ecosystems, and built-up lands. Satellite monitoring results show that the peak of inundation occurred on 30 May 2016 and was still visible on 15 June 2016. The combination of remote sensing methods is quite effective and efficient for monitoring inundation dynamically.Kombinasi baseline data pengindraan jauh sistem aktif dan pasif memiliki banyak keuntungan dalam pemantauan dinamika genangan pesisir. Kedua jenis sensor satelit mengatasi kesenjangan informasi genangan, terutama pada area yang ditutupi awan/bayangan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji dinamika genangan di wilayah pesisir Jakarta berdasarkan data multi-temporal sensor optik dari Landsat 8 dan Synthetic Aperture Radar (SAR) Sentinel 1A. Metode penelitian ini menggunakan dua algoritma indeks air. Algoritma tersebut yaitu Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI) dan Dynamic Surface Water Extent (DSWE) berdasarkan nilai spektral reflektansi dan formula empirik. Metode lainnya adalah menggunakan nilai rata-rata koefisien backscatter air dari analisis polarisasi tunggal Vertikal Vertikal (VV) dan Vertikal Horisontal (VH). Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan kedua tipe data satelit dengan baseline data 8, 9, 15 dan 16 hari cukup efektif memantau dinamika genangan selama 8-49 hari, termasuk area yang tertutup awan dan bayangan. Berdasarkan nilai threshold dari MNDWI >0,123 dan koefisien backscattering air -19dB cukup efisien digunakan untuk mengesktrak informasi data satelit. Algoritma empiris tersebut menghasilkan kenampakan genangan, terutama di sepanjang tanggul pantai, waduk, ekosistem mangrove dan lahan terbangun. Hasil pemantauan satelit menunjukkan bahwa puncak genangan terjadi pada 30 Mei 2016 dan masih terlihat pada 15 Juni 2016. Kombinasi metode pengindraan jauh tersebut cukup efektif dan efisien untuk memantau genangan secara dinamis

    PENGELOMPOKKAN HABITAT DASAR PERAIRAN DANGKAL BERBASIS DATA SATELIT QUICKBIRD MENGGUNAKAN ALGORITMA SELF ORGANISING MAP

    Get PDF
    Pengembangan algoritma self organising map dalam penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan habitat perairan dangkal berbasis data satelit Quickbird. Data primer dikumpulkan melalui data penginderaan jauh dan survey lapang, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi algoritma self organising map dapat mengklaster/ mengklasifikasi citra Quickbird dari berbagai kombinasi kanal. Dari berbagai kombinasi input data setelah direduksi kolom air dengan algoritma Lyzenga, Self organising map menunjukkan hasil klaster yang relatif baik. Algoritma Lyzenga dapat mengelompokkan habitat perairan dangkal 6 (enam) kelas habitat, yaitu karang mati (merah), karang hidup (hijau), lamun (orange), pasir (kuning), dan habitat campuran (hijau muda), daratan (hitam) dan perairan (biru). Setelah menggunakan self organising map secara visual terlihat 6 kelas habitat yang berbeda dari Lyzenga, yaitu karang mati (kuning), karang hidup (cyan), lamun (ungu), pasir (kuning), dan habitat campuran (biru), daratan (hijau) dan perairan (coklat). Algoritma self organising map dapat mengurangi kesalahan tematik habitat perairan dangkal dan sangat membantu proses ekstraksi ROI (region of interset) untuk reklasifikasi lebih lanjut dengan teknik klasifikasi supervised

    Implementasi Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru

    Get PDF
    The aim of this article is to learn more about how clinical supervision is used to enhance teacher professionalism. Professional teachers are teachers who have the skills to carry out educational and teaching tasks. Thus, the definition of an expert educator is a person who has extraordinary ability and mastery in the field of education so that he can carry out his obligations and abilities as a teacher with maximum abilities. Professional teachers are also educated, trained, and have extensive field experience. This research uses descriptive qualitative research, which is an analysis that uses words or sentences to describe a situation or. The results of research on the use of clinical supervision to improve teacher professionalism at MTsS Hidayatullah, teachers are very flexible, starting from plans that are only communicated to them in regular weekly meetings by the school principal. Only minor problems were encountered, and these problems were not too serious because prospective teachers met the minimum standards when they started at MTsS Hidayatullah. The teacher asks for help to overcome his teaching difficulties, which is why clinical is used here

    Etika interaksi antara konselor dan klien ditinjau dari hadis nabawi

    No full text
    Ethics plays an important role and becomes a guideline for human behavior. This is also the case with counselors who must have interaction ethics in counseling services. Specialized research discusses more specific prophetic interaction ethics, namely some that I would like to investigate prophetic in hadith. The purpose of this study is to explore how hadith relates to counselor-client relationship ethics and how the practice of Prophetic hadith relates to relationship ethics in counselor-client relationship ethics. This research uses a qualitative approach with descriptive analysis techniques to describe the topic and subject of the research. The data sources used are primary data, secondary data from hadith books, and books related to the research focus. The findings of this study are relevant to the ethics of counselor-client interaction, namely: The counselor must be polite, greeting, humble, share the good news, behave well, be honest, patient, empathetic, shameful, obey prohibitions, and hurt. as exemplified by the Prophet Muhammad. The conclusion that can be drawn is that in order for the counseling process to run effectively, counselors must master and understand the ethics of interaction in the counseling process

    KENDALA DAN STRATEGI GURU DALAM MEMOTIVASI ANAK UNTUK BELAJAR DARI RUMAH (BDR) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PAUD NEGERI PERCONTOHAN KABUPATEN SIJUNJUNG

    No full text
    Pandemi COVID-19 telah mengubah praktik dan kebiasaan belajar. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di satuan pendidikan kemudian berpindah menjadi belajar dari rumah (BDR). Guru dan peserta didik terlibat dalam BDR yang menghadirkan sejumlah tantangan dan kendala serta strategi dalam  pelaksanaannya. Kendala yang dialami guru dalam BDR pada penelitian  ini adalah  kendala dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran, kendala tersebut menuntut guru berupaya membuat strategi dalam memotivasi anak untuk  BDR pada masa pandemi ini. Hal itu karena  perubahan pola pembelajaran yang begitu drastis berisiko menyebabkan penurunan kualitas pembelajaran. Padahal kualitas pembelajaran merupakan kunci dari hasil belajar peserta didik. Jika kualitas belajar menurun, hasil belajar peserta didik pun cenderung menurun (learning loss). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kendala dan strategi guru dalam memotivasi anak belajar dari rumah (BDR) pada masa pandemi Covid-19 di PAUD Negeri Percontohan Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus.  Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Negeri Percontohan pada bulan Juni dan Juli tahun 2021. Sumber data primer atau informan inti dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yaitu Majelis guru, Informan tambahan Kepala Sekolah. Peneliti bertindak sebagai instrument kunci, dengan menggunakan instrumen pendukung berupa pedoman wawancara dan studi dokumentasi.  Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumen-dokumen terkait tentang pembelajaran BDR pada masa pandemic covid 19. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan  studi dokumentasi, selanjutnya data yang terkumpul diujikan  keabsahan  dengan teknik triangulasi. Kemudian data di analisis dengan menggunakan pendapat Milles dan Hubberman  melalui reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kendala guru dalam pelaksanaan  BDR diantaranya adalah  kendala dalam perencanaan BDR, guru terkendala dalam menetukan indikator pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR guru mengalami kesulitan dalam menentukan kegiatan sesuai situasi dan kondisi anak, sedangkan dalam penilaian BDR, guru terkendala dalam menilai aspek perkembangan anak yang disebabkan perkembangan anak tidak bisa dipantau oleh guru. Adapun Strategi guru dalam memotivasi anak untuk  BDR adalah dengan memberikan kegiatan BDR sesuai dengan dunia anak yaitu melalui permainan, membuat grup whatshaap, menyampaikan video pembelajaran yang menarik, memberikan reward berupa kata-kata pujian dan emotikon yang menambah gairah dan semangat anak dalam pelaksanaan BDR
    corecore